BTemplates.com

Selasa, 25 Desember 2018

SINERGITAS TNI POLRI PADA UPACARA GELAR PASUKAN OPERASI LILIN CANDI 2018


Pada hari Jumat tanggal 21 Desember 2018 pukul 07.45 s.d 08.50 WIB bertempat di Lapangan Upacara Polres Salatiga telah berlangsung kegiatan  Apel Gelar Pasukan Ops Lilin Candi 2018 Polres Salatiga, sebagai komandan Apel Kasatlantas polres Salatiga AKP. Marlin S. SH dengan pimpinan pengambil apel adalah Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono, S.E.M,Si.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasdim 0714 Mayor Kav Burhanudin, ST, Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono, SE.,M.Si,Ka Kesbangpol Kota Salatiga Agung Nugroho
Kajari Salatiga, Dan Denpom Salatiga Letkol CPM (K) Asmin Tapahing, Ka Kemenag Salatiga,Toga Tomas dan tamu undangan lainnya.

Apel Gelar Pasukan ini melibatkan , 1 SST Ton Perwira Polres Salatiga,1 SST Kodim Salatiga, 1 SST Denpom Salatiga,1 SST Bhabinkamtibmas,1 SST Staf Polres Salatiga.
1 SST Intelkam dan Reskrim,1 SST Satpol PP,1 SST Dishub Salatiga,1 SST Banser.
1 SST  Satpam Gada Pratama,1 SST  Bhayangkara, serta Pasukan Ranmor dan KBM ambulans dan Damkar.

Amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D.,  yang di bacakan Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono, S.E.M,Si

"Puji dan syukur kita ucapkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin 2018 dalam suasana yang
penuh dengan semangat kebersamaan. Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran ini, merupakan momentum penting untuk meninjau kesiapsiagaan personel, melakukan pengecekan sarana dan prasarana pengamanan, serta guna memperkuat soliditas para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengamanan Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

"Sebagaimana kita ketahui, situasi menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun merupakan momen yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional. Realitas ini memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan bermasyarakat, seperti terjadinya peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, mobilitas moda transportasi,serta peningkatan demand terhadap kebutuhan pokok khususnya bahan pangan. Kondisi ini memunculkan potensi kerawanan yang harus menjadi perhatian kita bersama.

Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama sembari mengecek kesiapan pengamanan, serta menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar. Soliditas dan sinergisitas yang baik di antara para pemangku kepentingan, menjadi salah satu kunci utama yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan Dalam kaitan tersebut, Polri bersama segenap jajaran TNI dan stakeholders terkait lainnya, menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi "Lilin 2018", yang melibatkan 167.783 personel pengamanan. Operasi kepolisian terpusat ini dilaksanakan selama 10 hari sejak tanggal 23 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019, kecuali pada 13 Polda Prioritas, yakni Sumut, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng, DIY Jatim, Bali, Sulut, Maluku, NTT, dan Papua, dimana kegiatan operasi akan digelar selama 12 hari terhitung sejak 21 Desember 2018.

Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan di antaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping Ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, maupun udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, akan memunculkan potensi meningkatnya kejahatan konvensional seperti begal, premanisme, maupun aksi street crimes sepert
pencurian, pencopetan, dan sebagainya. Upaya cipta kondisi seperti Operasi Zebra dan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan sasaran kejahatan jalanan, premanisme, penertiban penyakit masyarakat, miras, dan petasan telah dilaksanakan. 

e.Namun demikian, keberadaan pos-pos pengamanan dan pelayanan tetap harus dilakukan. Di samping itu pula, penegakan aturan terkait tempat hiburan dan penjualan minuman beralkohol perlu dilakukan secara bersama -sama dengan pemerintah daerah setempat.
Terkait dengan aksi terorisme, peran Satgas Anti Teror
Polda jajaran perlu untuk ditingkatkan. Upaya-upaya preemtive strike terhadap seluruh jaringan pelaku teror perlu dilakukarn untuk mencegah terjadinya aksi terorisme. Selain itu, guna meningkatkan keamanan personel di lapangan, perlu diterapkan buddy system dan peningkatan kewaspadaan personel Terhadap potensi aksi sweeping oleh Ormas tertentu, perlu dilakukan imbauan kepada para tokoh ormas agar tidak melakukan upaya sweeping, melainkan melaporkannya kepada pihak kepolisian. Selanjutnya, petugas kepolisian yang menerima laporan segera merespon sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian pula dalam menjaga dan mencegah terjadinya kecelakaan moda transportasi baik di darat, laut, dan udara. Saya berharap, jajaran kepolisian dan stakeholders terkait dapat melaksanakan upaya proaktif, guna menjamin terwujudnya moda transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat

Sedangkan dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan yang banyak dipengaruhi oleh kelancaran suplai dan distribusi, saya menekankan agar seluruh jajaran terus melakukan kegiatan pendampingan dan operasi pasar secara bersama dengan seluruh instansi terkait. Jika perlu, lakukan penegakan hukum secara tegas terhadap para pelaku penimbunan, monopoli, dan mafia pangan secara tepat, yang tidak menimbulkan dampak kontra produktif. Terakhir, terkait dengan kelancaran arus mudik dan arus balik, dengan telah terbangunnya jalan tol di sepanjang Pulau Jawa, maka potensi kemacetan dan kecelakaan dalam pengamanan Operasi Lilin 2018 kali ini, cenderung lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini jangan membuat kita lengah, untuk itu lakukan monitoring dan pengamanan pada titik rawan kemacetan dan kecelakaan yang telah dipetakan, serta laksanakan manajemen dan rekayasa arus lalu lintas yang tepat.

Apel Gelar Pasukan Ops Lilin Candi 2018 Polres Salatiga


Pada hari Jumat tanggal 21 Desember 2018 pukul 07.45 s.d 08.50 WIB bertempat di Lapangan Upacara Polres Salatiga telah berlangsung kegiatan  Apel Gelar Pasukan Ops Lilin Candi 2018 Polres Salatiga, sebagai komandan Apel Kasatlantas polres Salatiga AKP. Marlin S. SH dengan pimpinan pengambil apel adalah Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono, S.E.M,Si.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasdim 0714 Mayor Kav Burhanudin, ST, Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono, SE.,M.Si,Ka Kesbangpol Kota Salatiga Agung Nugroho
Kajari Salatiga, Dan Denpom Salatiga Letkol CPM (K) Asmin Tapahing, Ka Kemenag Salatiga,Toga Tomas dan tamu undangan lainnya.

Apel Gelar Pasukan ini melibatkan , 1 SST Ton Perwira Polres Salatiga,1 SST Kodim Salatiga, 1 SST Denpom Salatiga,1 SST Bhabinkamtibmas,1 SST Staf Polres Salatiga.
1 SST Intelkam dan Reskrim,1 SST Satpol PP,1 SST Dishub Salatiga,1 SST Banser.
1 SST  Satpam Gada Pratama,1 SST  Bhayangkara, serta Pasukan Ranmor dan KBM ambulans dan Damkar.

Amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D.,  yang di bacakan Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono, S.E.M,Si

"Puji dan syukur kita ucapkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin 2018 dalam suasana yang
penuh dengan semangat kebersamaan. Apel Gelar Pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran ini, merupakan momentum penting untuk meninjau kesiapsiagaan personel, melakukan pengecekan sarana dan prasarana pengamanan, serta guna memperkuat soliditas para pemangku kepentingan yang dilibatkan dalam pengamanan Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

"Sebagaimana kita ketahui, situasi menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun merupakan momen yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, karena diiringi pula dengan penetapan libur nasional. Realitas ini memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan bermasyarakat, seperti terjadinya peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, mobilitas moda transportasi,serta peningkatan demand terhadap kebutuhan pokok khususnya bahan pangan. Kondisi ini memunculkan potensi kerawanan yang harus menjadi perhatian kita bersama.

Oleh karena itu, seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan konsolidasi bersama sembari mengecek kesiapan pengamanan, serta menyamakan persepsi, agar pengamanan dapat berjalan dengan lancar. Soliditas dan sinergisitas yang baik di antara para pemangku kepentingan, menjadi salah satu kunci utama yang harus senantiasa dipelihara dan ditingkatkan Dalam kaitan tersebut, Polri bersama segenap jajaran TNI dan stakeholders terkait lainnya, menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi "Lilin 2018", yang melibatkan 167.783 personel pengamanan. Operasi kepolisian terpusat ini dilaksanakan selama 10 hari sejak tanggal 23 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019, kecuali pada 13 Polda Prioritas, yakni Sumut, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng, DIY Jatim, Bali, Sulut, Maluku, NTT, dan Papua, dimana kegiatan operasi akan digelar selama 12 hari terhitung sejak 21 Desember 2018.

Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan di antaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping Ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, maupun udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, akan memunculkan potensi meningkatnya kejahatan konvensional seperti begal, premanisme, maupun aksi street crimes sepert
pencurian, pencopetan, dan sebagainya. Upaya cipta kondisi seperti Operasi Zebra dan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan dengan sasaran kejahatan jalanan, premanisme, penertiban penyakit masyarakat, miras, dan petasan telah dilaksanakan. 

e.Namun demikian, keberadaan pos-pos pengamanan dan pelayanan tetap harus dilakukan. Di samping itu pula, penegakan aturan terkait tempat hiburan dan penjualan minuman beralkohol perlu dilakukan secara bersama -sama dengan pemerintah daerah setempat.
Terkait dengan aksi terorisme, peran Satgas Anti Teror
Polda jajaran perlu untuk ditingkatkan. Upaya-upaya preemtive strike terhadap seluruh jaringan pelaku teror perlu dilakukarn untuk mencegah terjadinya aksi terorisme. Selain itu, guna meningkatkan keamanan personel di lapangan, perlu diterapkan buddy system dan peningkatan kewaspadaan personel Terhadap potensi aksi sweeping oleh Ormas tertentu, perlu dilakukan imbauan kepada para tokoh ormas agar tidak melakukan upaya sweeping, melainkan melaporkannya kepada pihak kepolisian. Selanjutnya, petugas kepolisian yang menerima laporan segera merespon sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian pula dalam menjaga dan mencegah terjadinya kecelakaan moda transportasi baik di darat, laut, dan udara. Saya berharap, jajaran kepolisian dan stakeholders terkait dapat melaksanakan upaya proaktif, guna menjamin terwujudnya moda transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat

Sedangkan dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan yang banyak dipengaruhi oleh kelancaran suplai dan distribusi, saya menekankan agar seluruh jajaran terus melakukan kegiatan pendampingan dan operasi pasar secara bersama dengan seluruh instansi terkait. Jika perlu, lakukan penegakan hukum secara tegas terhadap para pelaku penimbunan, monopoli, dan mafia pangan secara tepat, yang tidak menimbulkan dampak kontra produktif. Terakhir, terkait dengan kelancaran arus mudik dan arus balik, dengan telah terbangunnya jalan tol di sepanjang Pulau Jawa, maka potensi kemacetan dan kecelakaan dalam pengamanan Operasi Lilin 2018 kali ini, cenderung lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini jangan membuat kita lengah, untuk itu lakukan monitoring dan pengamanan pada titik rawan kemacetan dan kecelakaan yang telah dipetakan, serta laksanakan manajemen dan rekayasa arus lalu lintas yang tepat.

“Difabel yang Tangguh dan Bermartabat”


Kamis 20 Desember 2018 pukul 08.00 WIB, bertempat di Rumah Dinas Walikota Salatiga berlangsung Kegiatan Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang mengambil tema “Difabel yang Tangguh dan Bermartabat” di hadiri kurang lebih 200 orang.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Walikota Salatiga Yulianto.SE, Kasdim 0714/Salatiga Mayor Kav Burhanuddin.ST,Kapolsek Sidomukti, Kaminvet korem 073/Makutarama,Sekda Salatiga,serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya ,Walikota Salatiga menyatakan, “Kepada para penyandang disabilitas khususnya anak-anak usia sekolah, harus tetap menuntut ilmu untuk masa depan. Saya ingin semua anak-anak penyandang disabilitas harus tetap semangat untuk sekolah, untuk menuntut ilmu menuju masa depan yang cerah,karena meskipun memiliki keterbatasan fisik mereka bisa membuktikan dapat meraih prestasi, apalagi atlet Disabilitas kota salatiga banyak menyumbang medali pada cabang olah raga Lari dan renang”

Kegiatan ini diisi juga dengan penampilan Pantomim,Paduan Suara, Tarian tradisional serta penampilan music yang semuanya dilaksanakan oleh mereka penyandang disabilitas,serta penyerahan kue Ulang tahun kepada Atlet Disabilitas oleh Walikota Salatiga.

Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) Ta 2019


Kamis 20 Desember 2018 pukul 10.00 WIB, bertempat di Kantor Sekda Salatiga Ruang Kalitaman  berlangsung Kegiatan Acara Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) Ta 2019,dihadiri kurang lebih 50 orang

Hadir dalam kegiatan tersebut, Walikota Salatiga Yulianto.SE, Kasdim 0714/Salatiga Mayor Kav Burhanuddin.ST,Kepala BPTN Salatiga,Kabag ops Polres Semarang, Camat dan Kepala desa Se kota Salatiga. 

Sambutan Walikota Salatiga,  “saya mengucapkan Terima kasih kepada camat dan kepala desa serta Badan Pertanahan yang telah membantu pemetakan sertifikat tanah di wilayah Salatiga sampai dengan tahun 2018,yang sudah terlaksana 75%”.

Sambutan Kepala BPTN Kota Salatiga, “ saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua jajaran Forkopimda kota salatiga yang telah bekerja sama dalam sertifikasi tanah di wilayah kota Salatiga,adapun syarat syarat untuk pembuatan sertifikat tanah antara lain, Tanah belum di sertikat sama sekali, tidak ada masalah gono gini dari keluarga,dilaksanakan pengukuran oleh perangkat desa yang didampingi oleh petugas Badan Pertanahan Nasional di daerah”

Do'a Bersama Lintas Agama Untuk Suksesnya Pengamanan Natal Tahun 2018


kamis tanggal 20 Desember 2018 pukul 19.40 WIB di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang berlangsung acara Do'a Bersama Lintas Agama Untuk Suksesnya Pengamanan Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019 di Kabupaten Semarang.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Polres Semarang dihadiri oleh Wakil Bupati Semarang,Jajaran Forkopimda Kabupaten Semarang, Kpt Inf Markhaban (Danramil 14/Ungaran), PJU Polres Semarang, H. Sinwani (Ketua FKUB Kab. Semarang) ,Miftahudin, SH (Ketua MUI Kab.Semarang ), serta  Tokoh Lintas Agama dan Tokoh Masyarakat di Kab. Semarang dan  Perwakilan Ormas dan Pramuka di Kab. Semarang 

Dalam sambutannya AKBP Adi Sumirat, SIK, MH, MM menyampaikan, Acara doa bersama ini adalah dalam rangka persiapan pengamanan Natal dan tahun baru 2019 di Kab. Semarang, mudah-mudahan nanti bisa berjalan aman, nyaman, sejuk dan sehal wal afiat.

"Kegiatan ini bukan untuk kepentingan Polres Semarang, tetapi untuk semua masyarakat di Kab. Semarang, sehingga kami mohon dukungan dan bantuan kepada bapak ibu agar pelaksanaan Natal dan Tahun Baru 2019 berjalan aman dan tertib, serta diberikan rahmat dan hidayah dari Allah SWT. Kami tidak bisa bekerja tanpa dukungan dan kerjasama dari masyarakat semua 

"Beberapa waktu yang lalu di wilayah Lombok, Palu dan daerah lain terjadi becana, Saya berharap dengan acara doa bersama ini Kab. Semarang tidak terjadi bencana dan situasi selalu kondusif" tambahnya


Dalam kesempatan yang sama Ngesti Nugraha, SH (Wakil Bupati Semarang) menambahkan,"Mengucapkan terimakasih kepada semua hadirin karena sampai saat ini wilayah Kab. Semarang kondusif, itu semua tidak lepas dari bantuan semua pihak dan dukungan semua masyarakat. 

"Beberapa waktu lalu Kab. Semarang juga telah melaksanakan Pilkades serentak yang berjalan aman, itu semua juga tidak lepas dari dukungan semua pihak dan masyarakat Kab. Semarang,Terkait dengan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 di Kab. Semarang, harapan kita semua nanti juga dapat berjalan dengan aman dan lancar. 

"Obyek wisata di Bandungan dan Gedongsongo yang semakin ramai hingga menyebabkan macet, harapan kita pada perayaan natal dan tahun baru ini juga bisa semakin ramai dan macet bisa teratasi, serta situasi juga semakin aman"Pungkasnya

Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin secara bergantian oleh masing-masing perwakilan Tokoh Agama (Islam, Kristen, Khatolik, Hindu dan Budha), kemudian acara diakhiri dengan foto bersama dan ramah tamah.

Operasi Lilin Candi 2018 di lapangan alun-alun Bung Karno Ungaran


Dandim 0714/Salatiga didampingi Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat memimpin pelaksanaan gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2018 di lapangan alun-alun Bung Karno Ungaran, Jumat (21/12/2018).
Pelaksanaan apel gelar pasukan bertujuan untuk mengecek kesiapan akhir pelaksanaan operasi, baik personel, sarana prasarana pendukung, anggaran serta keterlibatan unsur terkait dalam menghadapi perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Operasi Lilin Candi 2018 ini berlangsung selama 12 hari dimulai sejak tanggal 21 Desember 2018 pukul 00.00 s.d 1 Januari 2018 pukul 00.00.
AKBP Adi Sumirat membacakan amanat tertulis dari Kapolri, Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M. A., Ph.D yang dalam pelaksanaan Operrasi Lilin Candi telah mempersiapkan personel Polri, personil TNI serta personil instansi terkait lainnya terdiri Satpol PP, Dinas Perhubungan, Linmas, Pramuka dan Pemadam Kebakaran.
Dalam amanatnya, Kapolri mengharapkan agar kondusifitas kamtibmas tetap terjaga dan terpelihara, Polri dituntut untuk terus bekerja keras dan bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat serta instansi lainnya sehingga mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah.

PERINGATAN NATAL KOTA SALATIGA


Ribuan jemaat Kristiani Kota Salatiga penuh rasa khusyu menjalankan Ibadah dan Perayaan Natal Bersama se-Kota Salatiga Tahun 2018. Walikota Salatiga Yuliyanto,kapten inf untung,beserta Forkopimda turut hadir dalam perayaan Natal di Lapangan Pancasila,( 25/12).
Acara dimulai dengan sambutan ketua panitia, Ketua BKGS dan dilanjutkan dengan ibadah natal. Untaian ibadah natal diawali dengan celebration, votum dan salam, pujian jemaat, litani bersahutan, pujian jemaat, petunjuk hidup, nyanyian kesanggupan, persembahan 1, khotbah oleh Pdt, Yefta (GKI Salatiga), persembahan 2, sambutan walikota, pujian penutup dan berkat oleh Romo Bimo.
Dalam sambutannya Walikoa berharap umat Kristiani menyerukan pesan perdamaian. “Saya meminta agar perayaan Natal tidak hanya dijadikan sebagai seremonial sematan. Namun lebih dari apada itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menyerukan pesan-pesan perdamaian yang harus diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dalam upaya kita untuk menegakkan hak asasi manusia,” pesan Yuliyanto.
Perayaan Natal ditutup dengan pelepasan balon oleh Walikota, segenap panitia Natal Dan Forkopimda.

UPACARA PERINGATAN HARI IBU KE 90


Kodim 0714/Salatiga mengelar upacara peringatan Hari Ibu Ke 90 tahun 2018, yang dilaksanakan di Makodim 0714. Sabtu (22/12/2018).

Komandan Kodim 0714/Salatiga , dalam sambutannya menyampaikan pesan dari Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

“PHI juga diharapkan mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. PHI juga diharapkan dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan,” ujarnya.
Bertepatan dengan PHI ke-90 Tahun 2018 ini telah diusung tema: “Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa”.

Bertepatan dengan PHI ke-90 Tahun 2018 ini telah diusung tema: “Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa”.
“Untuk itu dengan terselenggaranya Peringatan Hari Ibu ke-90 Tahun 2018, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada 6 (enam) pimpinan organisasi perempuan yaitu OASE, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), TP PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Bhayangkari dan mitra kerja lainnya yang selalu bersama-sama terlibat dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu,”
Acara tersebut dihadiri diantaranya oleh ibu ketua persit dan pengurus persit kodim 0714/salatiga.

Selasa, 18 Desember 2018

Hari Juang Kartika: Semangat Kemanunggalan Rakyat dan TNI jadi pendorong Pengabdian hadapi tantangan tugas Kedepan


Torehan tinta emas peristiwa Palagan Ambarawa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan kesemestaan perjuangan yang melibatkan para pemuda dan masyarakat Ambarawa dalam melawan kekuatan kolonial Belanda. Semangat patriotisme dan nasionalisme yang dibungkus dengan keberanian, keikhlasan, serta kerelaan berkorban dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, para pejuang bersama rakyat mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam amanat tertulis yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman pada upacara peringatan Hari Juang Kartika tahun 2018 yang dilaksanakan secara terpusat di Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Ambarawa, Sabtu (15/12).

Selanjutnya, kepada seluruh peserta upacara dan seluruh prajurit yang hadir, Kasad meminta untuk menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks dan dinamis.

“Selaku generasi penerus, kita wajib menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian kita dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis”, tandasnya.

Dijelaskan pula bahwa tema Hari Juang Kartika tahun 2018 ini adalah “TNI AD Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat” yang merepresentasikan komitmen prajurit TNI AD dalam memgemban amanat perjuangan rakyat untuk membela kepentingan seluruh rakyat.

Melalui tema tersebut, Kasad mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS agar momentum Hari Juang Kartika dimanfaatkan untuk melakukan instropeksi serta koreksi diri. Tatap lurus kedepan guna memantapkan langkah bersama guna mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, modern dan profesiaonal. 

Kasad juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan PNS beserta keluarganya atas pengabdinannya selama ini. “Selamat Hari Juang Kartika 2018.”

Usai kegiatan upacara, dilanjutkan dengan atraksi terjun payung yang dilakukan oleh 20 orang penerjun dari TNI AD, fly pass hely TNI AD, atraksi bela diri militer, sosiodrama Palagan Ambarawa, pemberian bantuan kepada masyarakat, syukuran dan hiburan. 

Kepada insan media usai kegiatan Wakasad menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada media yang sudah meliput dan menyemarakkan peringatan HJK ke-73 ini. Wakasad juga bersukur seluruh rangkaian kegiatan sudah selesai dilaksanakan, yang diawali dengan parade dilanjutkan dengan demonstrasi.

"Terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah meliput kegiatan HJK ke-73, dan alhamdulilah hari ini kita sudah selesai melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan", ungkap mantan Pangdam IV/Diponegoro.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa maksud yang terkandung dalam tema kali ini adalah TNI bersama Rakyat bersama-sama mengabdi untuk membangun negeri ini. Sementara atraksi yang dilakukan menunjukkan bahwa TNI AD semakin kuat, profesional dan modern. 

Wakasad berharap kedepan TNI AD akan lebih profesional, yang merupakan keinginan kita bersama rakyat dan negara untuk memiliki TNI AD yang kuat dan hebat.

Disoal pesan kepada masyarakat, mantan Kapuspen TNI meminta agar masyarakat tetap baik-baik dengan tentara, karena kemanunggalan itu adalah kekuatan.

Upacara dihadiri oleh mantan Kasad Jenderal TNI Mulyono, para sesepuh TNI AD, para pejabat TNI, Polri, Pemda, purnawirawan dan pejuang, serta tokoh-tokoh masyarakat.

Sunatan Massal Dalam Rangka Hari Juang Kartika Ke 73


Torehan tinta emas peristiwa Palagan Ambarawa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan kesemestaan perjuangan yang melibatkan para pemuda dan masyarakat Ambarawa dalam melawan kekuatan kolonial Belanda. Semangat patriotisme dan nasionalisme yang dibungkus dengan keberanian, keikhlasan, serta kerelaan berkorban dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, para pejuang bersama rakyat mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam amanat tertulis yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman pada upacara peringatan Hari Juang Kartika tahun 2018 yang dilaksanakan secara terpusat di Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Ambarawa, Sabtu (15/12).

Selanjutnya, kepada seluruh peserta upacara dan seluruh prajurit yang hadir, Kasad meminta untuk menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks dan dinamis.

“Selaku generasi penerus, kita wajib menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian kita dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis”, tandasnya.

Dijelaskan pula bahwa tema Hari Juang Kartika tahun 2018 ini adalah “TNI AD Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat” yang merepresentasikan komitmen prajurit TNI AD dalam memgemban amanat perjuangan rakyat untuk membela kepentingan seluruh rakyat.

Melalui tema tersebut, Kasad mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS agar momentum Hari Juang Kartika dimanfaatkan untuk melakukan instropeksi serta koreksi diri. Tatap lurus kedepan guna memantapkan langkah bersama guna mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, modern dan profesiaonal. 

Kasad juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan PNS beserta keluarganya atas pengabdinannya selama ini. “Selamat Hari Juang Kartika 2018.”

Usai kegiatan upacara, dilanjutkan dengan atraksi terjun payung yang dilakukan oleh 20 orang penerjun dari TNI AD, fly pass hely TNI AD, atraksi bela diri militer, sosiodrama Palagan Ambarawa, pemberian bantuan kepada masyarakat, syukuran dan hiburan. 

Kepada insan media usai kegiatan Wakasad menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada media yang sudah meliput dan menyemarakkan peringatan HJK ke-73 ini. Wakasad juga bersukur seluruh rangkaian kegiatan sudah selesai dilaksanakan, yang diawali dengan parade dilanjutkan dengan demonstrasi.

"Terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah meliput kegiatan HJK ke-73, dan alhamdulilah hari ini kita sudah selesai melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan", ungkap mantan Pangdam IV/Diponegoro.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa maksud yang terkandung dalam tema kali ini adalah TNI bersama Rakyat bersama-sama mengabdi untuk membangun negeri ini. Sementara atraksi yang dilakukan menunjukkan bahwa TNI AD semakin kuat, profesional dan modern. 

Wakasad berharap kedepan TNI AD akan lebih profesional, yang merupakan keinginan kita bersama rakyat dan negara untuk memiliki TNI AD yang kuat dan hebat.

Disoal pesan kepada masyarakat, mantan Kapuspen TNI meminta agar masyarakat tetap baik-baik dengan tentara, karena kemanunggalan itu adalah kekuatan.

Upacara dihadiri oleh mantan Kasad Jenderal TNI Mulyono, para sesepuh TNI AD, para pejabat TNI, Polri, Pemda, purnawirawan dan pejuang, serta tokoh-tokoh masyarakat.

Drama Kolosal Pertempuran Ambarawa Melawan Kolonial Belanda


Torehan tinta emas peristiwa Palagan Ambarawa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan kesemestaan perjuangan yang melibatkan para pemuda dan masyarakat Ambarawa dalam melawan kekuatan kolonial Belanda. Semangat patriotisme dan nasionalisme yang dibungkus dengan keberanian, keikhlasan, serta kerelaan berkorban dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, para pejuang bersama rakyat mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam amanat tertulis yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman pada upacara peringatan Hari Juang Kartika tahun 2018 yang dilaksanakan secara terpusat di Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Ambarawa, Sabtu (15/12).

Selanjutnya, kepada seluruh peserta upacara dan seluruh prajurit yang hadir, Kasad meminta untuk menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks dan dinamis.

“Selaku generasi penerus, kita wajib menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian kita dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis”, tandasnya.

Dijelaskan pula bahwa tema Hari Juang Kartika tahun 2018 ini adalah “TNI AD Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat” yang merepresentasikan komitmen prajurit TNI AD dalam memgemban amanat perjuangan rakyat untuk membela kepentingan seluruh rakyat.

Melalui tema tersebut, Kasad mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS agar momentum Hari Juang Kartika dimanfaatkan untuk melakukan instropeksi serta koreksi diri. Tatap lurus kedepan guna memantapkan langkah bersama guna mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, modern dan profesiaonal. 

Kasad juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan PNS beserta keluarganya atas pengabdinannya selama ini. “Selamat Hari Juang Kartika 2018.”

Usai kegiatan upacara, dilanjutkan dengan atraksi terjun payung yang dilakukan oleh 20 orang penerjun dari TNI AD, fly pass hely TNI AD, atraksi bela diri militer, sosiodrama Palagan Ambarawa, pemberian bantuan kepada masyarakat, syukuran dan hiburan. 

Kepada insan media usai kegiatan Wakasad menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada media yang sudah meliput dan menyemarakkan peringatan HJK ke-73 ini. Wakasad juga bersukur seluruh rangkaian kegiatan sudah selesai dilaksanakan, yang diawali dengan parade dilanjutkan dengan demonstrasi.

"Terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah meliput kegiatan HJK ke-73, dan alhamdulilah hari ini kita sudah selesai melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan", ungkap mantan Pangdam IV/Diponegoro.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa maksud yang terkandung dalam tema kali ini adalah TNI bersama Rakyat bersama-sama mengabdi untuk membangun negeri ini. Sementara atraksi yang dilakukan menunjukkan bahwa TNI AD semakin kuat, profesional dan modern. 

Wakasad berharap kedepan TNI AD akan lebih profesional, yang merupakan keinginan kita bersama rakyat dan negara untuk memiliki TNI AD yang kuat dan hebat.

Disoal pesan kepada masyarakat, mantan Kapuspen TNI meminta agar masyarakat tetap baik-baik dengan tentara, karena kemanunggalan itu adalah kekuatan.

Upacara dihadiri oleh mantan Kasad Jenderal TNI Mulyono, para sesepuh TNI AD, para pejabat TNI, Polri, Pemda, purnawirawan dan pejuang, serta tokoh-tokoh masyarakat.

Atraksi Beladiri Yongmoodo Meriahkan Hari Juang Kartika Ke 73


Torehan tinta emas peristiwa Palagan Ambarawa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan kesemestaan perjuangan yang melibatkan para pemuda dan masyarakat Ambarawa dalam melawan kekuatan kolonial Belanda. Semangat patriotisme dan nasionalisme yang dibungkus dengan keberanian, keikhlasan, serta kerelaan berkorban dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, para pejuang bersama rakyat mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam amanat tertulis yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman pada upacara peringatan Hari Juang Kartika tahun 2018 yang dilaksanakan secara terpusat di Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Ambarawa, Sabtu (15/12).

Selanjutnya, kepada seluruh peserta upacara dan seluruh prajurit yang hadir, Kasad meminta untuk menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks dan dinamis.

“Selaku generasi penerus, kita wajib menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian kita dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis”, tandasnya.

Dijelaskan pula bahwa tema Hari Juang Kartika tahun 2018 ini adalah “TNI AD Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat” yang merepresentasikan komitmen prajurit TNI AD dalam memgemban amanat perjuangan rakyat untuk membela kepentingan seluruh rakyat.

Melalui tema tersebut, Kasad mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS agar momentum Hari Juang Kartika dimanfaatkan untuk melakukan instropeksi serta koreksi diri. Tatap lurus kedepan guna memantapkan langkah bersama guna mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, modern dan profesiaonal. 

Kasad juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan PNS beserta keluarganya atas pengabdinannya selama ini. “Selamat Hari Juang Kartika 2018.”

Usai kegiatan upacara, dilanjutkan dengan atraksi terjun payung yang dilakukan oleh 20 orang penerjun dari TNI AD, fly pass hely TNI AD, atraksi bela diri militer, sosiodrama Palagan Ambarawa, pemberian bantuan kepada masyarakat, syukuran dan hiburan. 

Kepada insan media usai kegiatan Wakasad menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada media yang sudah meliput dan menyemarakkan peringatan HJK ke-73 ini. Wakasad juga bersukur seluruh rangkaian kegiatan sudah selesai dilaksanakan, yang diawali dengan parade dilanjutkan dengan demonstrasi.

"Terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah meliput kegiatan HJK ke-73, dan alhamdulilah hari ini kita sudah selesai melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan", ungkap mantan Pangdam IV/Diponegoro.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa maksud yang terkandung dalam tema kali ini adalah TNI bersama Rakyat bersama-sama mengabdi untuk membangun negeri ini. Sementara atraksi yang dilakukan menunjukkan bahwa TNI AD semakin kuat, profesional dan modern. 

Wakasad berharap kedepan TNI AD akan lebih profesional, yang merupakan keinginan kita bersama rakyat dan negara untuk memiliki TNI AD yang kuat dan hebat.

Disoal pesan kepada masyarakat, mantan Kapuspen TNI meminta agar masyarakat tetap baik-baik dengan tentara, karena kemanunggalan itu adalah kekuatan.

Upacara dihadiri oleh mantan Kasad Jenderal TNI Mulyono, para sesepuh TNI AD, para pejabat TNI, Polri, Pemda, purnawirawan dan pejuang, serta tokoh-tokoh masyarakat.

ATRAKSI TERJUN PAYUNG MENJADI PERHATIAN WARGA AMBARAWA


Torehan tinta emas peristiwa Palagan Ambarawa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan kesemestaan perjuangan yang melibatkan para pemuda dan masyarakat Ambarawa dalam melawan kekuatan kolonial Belanda. Semangat patriotisme dan nasionalisme yang dibungkus dengan keberanian, keikhlasan, serta kerelaan berkorban dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, para pejuang bersama rakyat mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam amanat tertulis yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman pada upacara peringatan Hari Juang Kartika tahun 2018 yang dilaksanakan secara terpusat di Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Ambarawa, Sabtu (15/12).

Selanjutnya, kepada seluruh peserta upacara dan seluruh prajurit yang hadir, Kasad meminta untuk menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian dalam menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks dan dinamis.

“Selaku generasi penerus, kita wajib menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan Rakyat sebagai pendorong pengabdian kita dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis”, tandasnya.

Dijelaskan pula bahwa tema Hari Juang Kartika tahun 2018 ini adalah “TNI AD Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat” yang merepresentasikan komitmen prajurit TNI AD dalam memgemban amanat perjuangan rakyat untuk membela kepentingan seluruh rakyat.

Melalui tema tersebut, Kasad mengajak kepada seluruh prajurit dan PNS agar momentum Hari Juang Kartika dimanfaatkan untuk melakukan instropeksi serta koreksi diri. Tatap lurus kedepan guna memantapkan langkah bersama guna mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, modern dan profesiaonal. 

Kasad juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit dan PNS beserta keluarganya atas pengabdinannya selama ini. “Selamat Hari Juang Kartika 2018.”

Usai kegiatan upacara, dilanjutkan dengan atraksi terjun payung yang dilakukan oleh 20 orang penerjun dari TNI AD, fly pass hely TNI AD, atraksi bela diri militer, sosiodrama Palagan Ambarawa, pemberian bantuan kepada masyarakat, syukuran dan hiburan. 

Kepada insan media usai kegiatan Wakasad menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada media yang sudah meliput dan menyemarakkan peringatan HJK ke-73 ini. Wakasad juga bersukur seluruh rangkaian kegiatan sudah selesai dilaksanakan, yang diawali dengan parade dilanjutkan dengan demonstrasi.

"Terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah meliput kegiatan HJK ke-73, dan alhamdulilah hari ini kita sudah selesai melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan", ungkap mantan Pangdam IV/Diponegoro.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa maksud yang terkandung dalam tema kali ini adalah TNI bersama Rakyat bersama-sama mengabdi untuk membangun negeri ini. Sementara atraksi yang dilakukan menunjukkan bahwa TNI AD semakin kuat, profesional dan modern. 

Wakasad berharap kedepan TNI AD akan lebih profesional, yang merupakan keinginan kita bersama rakyat dan negara untuk memiliki TNI AD yang kuat dan hebat.

Disoal pesan kepada masyarakat, mantan Kapuspen TNI meminta agar masyarakat tetap baik-baik dengan tentara, karena kemanunggalan itu adalah kekuatan.

Upacara dihadiri oleh mantan Kasad Jenderal TNI Mulyono, para sesepuh TNI AD, para pejabat TNI, Polri, Pemda, purnawirawan dan pejuang, serta tokoh-tokoh masyarakat.